BUKU Aktor Baru DEMOKRASI : Kelanjutan Arab Spring, Kemunculan Mutant ISIS, dan Populisme Turki
Populer
Penulis : Arya Sandhiyudha, Ph.D
Penulis : H. Arya Sandhiyudha, Ph.D
Layout & Desain Cover : SoeDESIGN - soedesign13@gmail.com
Dicetak oleh : BinaKarya - Jakarta
ISBN : 978-602-14117-2-8
Penerbit : BinaKarya
Ukuran : 15 x 21 cm
Jumlah halaman : 316 hal
Layout & Desain Cover : SoeDESIGN - soedesign13@gmail.com
Dicetak oleh : BinaKarya - Jakarta
ISBN : 978-602-14117-2-8
Penerbit : BinaKarya
Ukuran : 15 x 21 cm
Jumlah halaman : 316 hal
Sinopsisi :
Pada tahun 1990-an, sebagian pegiat yang memandang Islam dan demokrasi itu berpunggungan (diametral) kian berkurang. Para ulama dan pegiat berperan membagikan ajarannya yang lebih bersahabat dengan demokrasi. Mereka memilih untuk saling menginspirasi dari berbagai negara untuk menunjukkan bahwa demokratisasi dan nasionalisme tidak mampu menghentikan dan mengganggu prinsip-prinsip nilai dalam Islamisasi. Dalam situasi inilah kompatibilitas antara Islam dan demokrasi semakin dominan, daripada sebaliknya. Kebanyakan masyarakat Muslim dan juga gerakan-gerakan Islam berjalan bergandengan dengan nilai-nilai demokrasi, bahkan pegiat dakwah Islam banyak mengambil peran mengawal demokrasi agar on the track. Ilmuwan yang percaya mayoritas Umat Islam cenderung kepada model ini adalah James Piscatori dan Dale F. Eickelman (2000). Inilah awal kemunculan ‘aktor baru demokrasi’.
Pada tahun 1990-an, sebagian pegiat yang memandang Islam dan demokrasi itu berpunggungan (diametral) kian berkurang. Para ulama dan pegiat berperan membagikan ajarannya yang lebih bersahabat dengan demokrasi. Mereka memilih untuk saling menginspirasi dari berbagai negara untuk menunjukkan bahwa demokratisasi dan nasionalisme tidak mampu menghentikan dan mengganggu prinsip-prinsip nilai dalam Islamisasi. Dalam situasi inilah kompatibilitas antara Islam dan demokrasi semakin dominan, daripada sebaliknya. Kebanyakan masyarakat Muslim dan juga gerakan-gerakan Islam berjalan bergandengan dengan nilai-nilai demokrasi, bahkan pegiat dakwah Islam banyak mengambil peran mengawal demokrasi agar on the track. Ilmuwan yang percaya mayoritas Umat Islam cenderung kepada model ini adalah James Piscatori dan Dale F. Eickelman (2000). Inilah awal kemunculan ‘aktor baru demokrasi’.
Diskusi